25 December 2007

Paranoid

Setiap orang bisa menanggung beban hidupnya,seberat apapun,sampai malam tiba.
setiap orang bisa hidup dengan manis,sabar,penuh rasa cinta,murni,sampai matahari terbenam,dan itulah sesungguhnya yang dimaksudkan oleh hidup.
tapi terkadang kita sering pula merasa khawatir,cemas atau istilah keren-nya...Parno.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kekhawatiran:
~ tetapkan hal terburuk yang bisa terjadi kalau segala yang anda khawatirkan akan
menjadi kenyataan.
~ manfaatkanlah waktu dan energi kita dengan tenang untuk berusaha memperbaiki apa
yang paling buruk.
~ pastikanlah bahwa kita sudah memiliki semua fakta dan lakukan semua analisis
terhadap fakta tersebut,jangan hanya memilih fakta yang sesuai dengan pemikiran
kita.
~ capailah sebuah keputusan dan bertindaklah seketika,buanglah semua keresahan
memikirkan hasilnya,jangan ragu-ragu atau tidak memiliki ketetapan.

Kalau seseorang entah dengan cara apa bisa mengusir rasa takut,kekhawatiran,rasa kesia-siaan,frustasi,keresahan dan putus asa,saya yakin seketika hidupnya akan berubah menuju keadaan yang lebih baik.

19 December 2007

Take and Give

Ada yang mengatakan bahwa,Orang yang paling baik adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain. Saling membantu satu dengan yang lain.
Take and Give.
Hidup merupakan keseimbangan antara pemberian dan penerimaan,antara mempedulikan diri sendiri dan orang lain.
Setiap kali kita melihat seseorang dalam kesulitan,daripada acuh,tak peduli atau merasa bersalah tak dapat membantu,lebih baik bantulah semampunya. Mungkin kita dapat menawarkan sesuatu,walau sekedar kata atau senyum yang tulus...,
mungkin bisa membuat orang tersebut merasa berarti dan
kita dapat membantu orang lain merasa dihargai dan dicintai.

"Sudahkah kita menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin ?"

sebab kemarin hanyalah mimpi...
dan besok pagi hanya bayangan...
tetapi hari ini yang dihayati dengan baik...
akan membuat setiap besok pagi menjadi sebuah bayangan harapan...

"Jadi manfaatkan sebaik-baiknya hari ini."

12 December 2007

Gaji Papa Berapa?..(renungan untuk para Ayah...)

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika
ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab,

"Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"

"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara
Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak
menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.

"Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew

Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,
Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa..."

Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan
Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata,
"Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang
malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.

"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp. 15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata.

Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru
menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup
untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

Para Ayah ... Jangan Lupa .. Anak anda harta yang tak pernah bisa tergantikan nilainya !!! Catatan dari seorang Bujangan yang belum tahu rasanya punya anak...

Bagus untuk renungan kita para ayah maupun calon ayah... semoga berguna!!!