30 June 2008

Puisi Mistik Imam Khomeini r.a.

Bait-bait ini digubah oleh Imam r.a. sesaat sebelum beliau menjumpai kekasihnya, Allah untuk selama-lamanya meninggalkan dunia fana ini, dengan tenang dan hati yang tentram, dengan ruh yang penuh dengan kebahagiaan, dan nurani yang berharap penuh menerima ampunan Allah.
Berikut ini bait-bait puisi mistik itu:


Kekasihku! Menyasikan keindahan-Mu, aku pun terpana
Melihat manifestasi kemuliaan-Mu, aku terpukau dalam bahagia

Kulupakan wujud diriku dan kuberseru, "Akulah kebenaran!"
Bagai Manshur al-Hallaj, kurelakan diriku dihukum di tiang gantungan

Kesakitan dan kepedihan akan cinta-Mu membakar jiwa ragaku
Hingga aku terpukau dengan diriku, dan keadaanku menjadi
pembicaraan seluruh kota

Biarkanlah pintu-pintu kedai minum tetap terbuka, *
Biarkan kami pergi kesana siang dan malam
Karena, aku muak dengan masjid maupun madrasah

Aku melepaskan jubah kezuhudan dan kepura-puraan
Dan menjadi sadar setelah mengenakan jubah pengunjung kedai minum

Juru dakwah kota dengan ceramahnya membuat aku tak nyaman
Karena itu aku mencari perlindungan pada orang yang penampilan
luarnya memuakkan tetapi batinnya penuh kesalihan

Izinkan aku untuk mengingat kenangan manis kuil itu
Dimana aku tersadar oleh sentuhan lembut tangan kekasihku


* bait dalm puisi ini bermakna kiasan, bukan dalam artian sebenarnya. sebagai contoh; kedai minum disini maksudnya adalah maqam spiritual kepada Allah yang dicapai melalui pelaksanaan ibadah sunat. masjid dan madrasah berarti ibadah yang kehilangan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mencapai kedekatan kepada Allah


Imam Ruhullah Musawi Khomeini dilahirkan pada tanggal 20 Jumada ats-Tsaniyah 1281 H. (192 M.) di Khomein (Propinsi Ifsahan), Iran. Ayahnya adalah Sayyid Musthafa Khomeini, seorang ulama terkenal dan dicintai pada zamannya. Beliau mati syahid di tangan agen Reza Khan(Ayah Shah yang terguling). Ayahnya meninggalkan tiga orang putra dan tiga orang putri. Imam Khomeini adalah anak bungsu. Imam Khomeini kehilangan kedua orang pengasuhnya, Ibu dan bibinya pada umur 15 tahun.

Bapak dan pendiri revolusi Islam di Iran ini, belajar ilmu-ilmu Islam di bawah bimbingan kakaknya, Ayatullah Pasandideh. Ayatullah Khomeini juga menjalani ajaran khusus dengan bantuan Syaikh 'Abdul Karim Ha'iri Yazdi pada tahun 1922 M. Ketika Ayatullah Ha'iri Yazdi meninggal dunia pada tahun1973 M., Imam Khomeini diangkat sebagai salah seorang ulama yang jenius dan istimewa.

Imam Khomeini sangat menguasai yurisprudensi Islam, Filsafat, Irfan, dan ilmu falak. Dalam fatwa pertama yang dikeluarkan oleh Imam Khomeini pada tahun 1963, beliau mengutuk rezim Shah karena begitu merendahkan diri pada kekuasaan asing, terutama Amerika Serikat. Beliau mengkritik Shah karena membangun politik, ekonomi, militer dan kerjasama intelijen yang akrab dengan Israel dan politik anti Islamnya.

Imam Khomeini pertama kali ditangkap setelah pemberontakan pada bulan Juni 1963 dan dibuang ke Turki. Pada bulan Oktober 1965, Imam Khomeini pindah ke Kota Suci Najaf (Iraq). Dari Najaf, Imam Khomeini mengeluarkan fatwa. Shah berharap dengan membuang Imam Khomeini ke pembuangan, dia bisa mencegah pengaruh Imam dan melenyapkan semua pengaruhnya. Shah menjadi frustasi. Selama empat belas tahun pembuangannya di Najaf, Imam Khomeini melanjutkan perjuangan tanpa henti.

Kaberhasilan revolusi Islam Iran timbul dari usaha kerasnya yang tidak kenal lelah dalam menyadarkan dan mengarahkan umat. Pada bulan Desember 1978, terjadilah demonstrasi paling besar dari semua demonstrasi. Dapat dikatakan demonstrasi itu menjadi demonstrasi paling luar biasa dalam sejarah dunia. Demonstrasi itu meratakan jalan untuk menyingkirkan Shah, akhir kejatuhannya, dan kemenangan bagi revolusi Islam.

28 June 2008

Hampa

" Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati,hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu.Sebab,jika hati terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang berat,maka ia akan menjadi buta." (HR.Abu Daud)

Seringkali aku terpedaya oleh semua tipu dunia ini,sehingga pada akhirnya aku menyadari betapa bodohnya aku,berharap kepada sesama makhluk. Bukankah aku seharusnya berharap kepada-Mu Ya Rabb...karna hanya Engkaulah yang bisa menawarkan sebuah hati yang luka.

26 June 2008

HUKUM IKUT MERAYAKAN PESTA, WALIMAH, HARI BAHAGAIA ATAU HARI DUKA MEREKA

Saya salinkan saja jawaban dari pertanyaan diatas dari kitab At-Tauhid
Lish-Shaffil Awwal Al-'Aliy edisi Indonesia Kitab Tauhid yang ditulis oleh
Syiakh Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.

HUKUM IKUT MERAYAKAN PESTA, WALIMAH, HARI BAHAGAIA ATAU HARI DUKA MEREKA
DENGAN HAL-HAL YANG MUBAH SERTA BERTA'ZIYAH PADA MUSIBAH MEREKA.

Tidak boleh memberi ucapan selamat (tahniah) atau ucapan belangsungkawa
(ta'ziyah) kepada mereka, karena hal itu berarti memberikan wala' dan
mahabbah kepada mereka. Juga dikarenakan hal tersebut mengandung arti
pengagungan (penghormatan) terhadap mereka. Maka hal itu diharamkan
berdasarkan larangan-larangan ini. Sebagaimana haram mengucapkan salam
terlebih dahulu atau membuka jalan bagi mereka.

Ibnul Qayyim berkata, "Hendaklah berhati-hati jangan sampai terjerumus
sebagaimana orang-orang bodoh, ke dalam ucapan-ucapan yang menunjukkan ridha
mereka terhadap agamanya. Seperti ucapan mereka, "Semoga Allah membahagiakan
kamu dengan agamamu", atau "memberkatimu dalam agamamu", atau berkata,
"Semoga Allah memuliakannmu". Kecuali jika berkata, " Semoga Allah
memuliakanmu dengan Islam", atau yang senada dengan itu.

Itu semua tahniah dengan perkara-perkara umum. Tetapi jika tahni'ah itu
dengan syi'ar-syi'ar kufur yang khusus milik mereka seperti hari raya dan
puasa mereka, dengan mengatakan, "Selamat hari raya Natal" umpanya atau
"Berbahagialah dengan hari raya ini" atau yang senada dengan itu, maka jika
yang mengucapakannya selamat dari kekufuran, dia tidak lepas dari maksiat
dan keharaman. Sebab itu sama halnya dengan memberikan ucapan selamat
terhadap sujud mereka kepada salib ; bahkan di sisi Allah hal itu lebih
dimurkai daripada memberikan selamat atas perbuatan meminum khamr, membunuh
orang atau berzina atau sebangsanya.

Banyak sekali orang yang terjerumus dalam hal ini tanpa menyadari
keburukannya. Maka barangsiapa memberikan ucapan selamat kepada seseorang
melakukan bid'ah, maksiat atau kekufuran maka dia telah menantang murka
Allah. Para ulama wira'i (sangat menjauhi yang makruh, apalagi yang haram),
mereka senantiasa menghindari tahni'ah kepada para pemimpin zhalim atau
kepada orang-orang dungu yang diangkat sebagai hakim, qadhi, dosen, atau
mufti ; demi untuk menghindari murka Allah dan laknat-Nya.[1]

Dari uraian tersebut jelaslah, memberi tahniah kepada orang-orang kafir
atas hal-hal yang diperbolehkan (mubah) adalah dilarang jika mengandung
makna yang menunjukkan rela kepada agama mereka. Adapun memberikan tahni'ah
atas hari-hari raya mereka atau syai'ar-syi'ar mereka adalah haram hukumnya
dan sangat dikhawatirkan pelakunya jatuh pada kekufuran.

[Kitab Tauid-1, hal 144-145 Darul Haq]
------------------------------------------------------------------------

16 June 2008

05 June 2008

Is she dying or something...?

Sebenernya ini sih mirip kata-kata yang diucapin aktris kondang Meryl Streep dalam film The Devil wears Prada sewaktu doi marah-marah pada asisten pribadinya,hanya karna secangkir kopi doi belum tersedia di meja kerja.
Nah..terus apa hubunganya aku nulis ini?
Iya,karna saking sibuknya n malesnya aku udah 3 bulan gak apdet..jadi pantes aja ada yang bilang, "...is she dying or something...?"